Minggu, 24 Oktober 2010

Jawaban


Sebuah negeri di abad 21, kaya akan harta karun alam yang tersimpan di dalam balutan lapis bumi dan megahnya perairan. Ikan-ikan beragam warna dan bentuk tersebar di lautan dan mengelilingi ribuan pulau yang tersebar pula dari timur ke barat. Tanah yang terhampar seolah selalu bisa ditumbuhi oleh berbagai tanaman. Udara yang senantiasa segar karena pepohonan rimbun masih riuh berkumpul. Negeri yang layaknya surga dunia telah menjadi tanah yang kita pijak, tetapi sampai hari ini para penduduk negeri masih terpuruk dalam kebobrokan moral dan kesejahteraan.

Tak ada yang salah dengan kemerdekaan negeri ini. Negeri ini jelas telah merdeka. Namun kemerdekaan nampaknya hanya pada fisik semata, hati penduduknya belum merdeka. Penduduk negeri ini seringkali terkurung dalam ego pribadi, ego ingin berada pada wilayah aman, nyaman dan tentram. Ingin menikmati hidup tanpa harus bersinggungan dengan baris terdepan yang senantiasa mewujudkan mimpinya untuk merubah negeri ini lebih baik lagi. Jangan sampai rasa ingin berkontribusi dikalahkan oleh rasa lelah. Karena sebenarnya kontribusi yang kita berikan adalah ekspresi dari rasa syukur.

Rasa syukur yang kita ekspresikan dalam ibadah harian sebenarnya belumlah cukup. Hal yang telah kita dapat sangat jauh lebih banyak dari yang telah kita syukuri. Komponen badan yang utuh, kehidupan yang bercukupan ditambah bisa menjalani kuliah yang banyak orang lain belum mendapatkannya. Bahkan untuk belajar saja masih ada generasi negeri ini yang harus bolak-balik bawa bambu runcing atau parang dari rumah ke sekolah untuk menghindari kejaran babi hutan (dikutip dari cerita nyata pengajar program Indonesia Mengajar). Bukankah kita tidak dikejar-kejar binantang buas saat ke kampus ataupun ke sekolah? bukankah begitu banyak kemudahan yang kita alami selama kita menjadi mahasiswa ataupun siswa?

Implementasikan rasa syukur dengan gerakan dan perbuatan positif di masyarakat adalah salah satu wujud nyata kita mencoba menutupi kekurangan diri kita dalam mensyukuri kehidupan. Waktu yang telah di habiskan dan perasaan telah banyak berkontribusi bukanlah alasan untuk menjadi orang-orang yang mundur teratur dari barisan perubahan. Muda dan karya adalah dua kata yang tak dapat dipisahkan. Berkarya sebelum kekuatan dan kesempatan yang kita miliki diambil oleh yang Maha Kuasa. Kegagalan yang kita alami bukanlah alasan, melainkan pelajaran yang seharusnya bisa menjadi bara yang menggeliatkan kembali diri kita untuk tetap maju memegang tongkat estafet perubahan.

Tulisan ini adalah jawaban dari sebuah pertanyaan kepada diri sendiri yang pernah terbesit di dalam kepala, "Sebenarnya apa yang diri mu cari di dunia?" maka jawabannya adalah "memberi sebanyak-banyaknya kepada orang di sekitar kita dengan segala harta dan jiwa untuk beribadah dan bersyukur kepada Yang Maha Pencipta". Mudah-mudahan niat kita tetap seperti ini hingga ajal menjemput. Yakinlah, Allah SWT tidak akan membiarkan sebesar atom perbuatan pun luput dari balasan-Nya, termasuk hal baik dan hal buruk yang telah kita lakukan.

Wallahu a'lam.

2 komentar:

jay mengatakan...

wah jarang-jarang Fajar post tentang beginian, lanjutkan gan,,kita sebagai generasi penerus bangsa!!

Nutrisi mengatakan...

Tulisan yang sangat amat bagus :) Sukses terus ya, semoga makin banyak orang di negeri ini yang memiliki pemikiran seperti anda.

Saya?!

Foto saya
Dipanggil Fajar. Sampai saat ini masih yakin terlahir untuk menjadi pemenang, walaupun saat ini saya masih amat jauh dari pribadi dan pengetahuan seorang pemenang. Saya harus terus belajar hingga benar - benar menjadi pemenang di dunia dan di akhirat bersama pemenang-pemenang lainnya. Alhamdulillah saat ini saya telah lulus dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Cita - cita : Menjadi seorang pemilik perusahaan IT Indonesia yang disegani di seluruh dunia, dan menjadi orang super kaya sehingga mampu membantu sebanyak-banyaknya rakyat Indonesia! Hal ini tak akan bisa terwujud tanpa doa, dukungan dan kerja keras. Untuk itu mohon doanya juga dari para pembaca :D

Fajar's Personality

Click to view my Personality Profile page