Rabu, 03 Juni 2009

Peluang

sumber gambar: http://www.flickr.com/

Peluang, hal yang sering kali ada di sekitar kita, tetapi sering kali tak kita sadarai. Namun terkadang sebaliknya, peluang itu kita cari - cari, tetapi serasa sulit untuk menemukannya. Berikut petikan cerita tentang dua orang warga Indonesia, yang satu Indonesia tulen, yang satu lagi keturunan Cina. Sama sekali tak ada maksud untuk bersikap rasis, bahkan saya kagum dengan saudara - saudara setanah air saya yang berdarah keluarga cina, mungkin cerita berikut ini bisa membantu pembaca mengerti kekaguman saya.

Seorang warga Indonesia keturunan Cina (sebut saja Joni) sedang bersepeda di depan rumah seorang warga Indonesia pribumi (sebut saja Fulan). Fulan terlihat sedang memarkir mobil BMW Z4 miliknya, sementara Joni sedang memarkir sepeda ontel andalannya.
Joni pun melirik dan celingak celinguk melihat BMW milik Fulan seraya berkata "Ful, boleh tuh BMW, tuker sama sepedaku Ful, mau tak?",
"Orang gila kali mau nuker BMW sama sepeda" balas Fulan.
"Namanya juga usaha" komentar Joni.

Setiap kisah pasti memiliki hikmah di dalamnya, begitu juga dengan petikan cerita super pendek di atas. Hikmahnya pun tergantung dari orang yang menginterpretasikan kisah tersebut. Saya pun memiliki interpretasi tersendiri dari kisah di atas. Pada kisah di atas tercermin bahwa Joni selalu memanfaatkan peluang sekecil apapun, bahkan peluang yang kemungkinan suksesnya < 1. Semangat yang sungguh luar biasa.
Orang Indonesia pribumi masih banyak sekali yang pemalas (kemungkinan termasuk saya) maunya banyak tapi usahanya sedikit, padahal di satu sisi, saudara - saudara kita yang lainnya jauh lebih pekerja keras daripada mereka, seharusnya kita bisa meniru mereka dalam memanfaatkan setiap peluang yang positif dalam hidup untuk merubah nasib diri kita sendiri. Itulah alasan saya menggumi karakteristik Indonesia keturunan Cina, bekerja tanpa kenal menyerah, tidak hanya sekedar bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas.

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga diri mereka yang merubah sendiri”. (Ar-Ra’ad:11)

Nasib itu bukanlah sesuatu yang statis, kita adalah pelukis dari kehidupan kita masing -masing, bukan orang lain. Dan tentu saja tak ada hal yang terlepas dari kehendak Allah SWT, kita berusaha dan berdoa, sisanya serahkan kepada Yang Maha Berkehendak. Setiap detik adalah peluang untuk merubah nasib kita. Dua hari lagi esok adalah masa lalu, maka kita harus berpikir se-visioner mungkin. Terakhir, selamat menunggu nilai kuliah semester untuk yang sudah UAS, semoga kita mendapatkan nilai yang terbaik, sesuai dengan usaha yang telah kita lakukan. Untuk yang SP semoga diberikan keterbukaan pikiran dalam menyerap kuliah dan untuk yang liburan (termasuk saya) semoga diberikan petunjuk dan kekuatan untuk meng-agendakan acara - acara yang manfaat ketika liburan.

Read More

Jumat, 22 Mei 2009

2 Dekade

(sumber gambar : http://www.flickr.com/ oleh alee2000)

Tepat 20 tahun silam, hari Senin di sebuah rumah bersalin di kota Depok, tepat sesaat sebelum Adzan Subuh berkumandang, adalah detik - detik bersejarah bagi saya. Karena pada hari itu Sang Maha Pencipta telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mengabdi pada-Nya. Allah Azza wa Jalla mengizinkan diri ini lahir ke dunia dengan anggota tubuh yang lengkap dan tanpa cacat. Dan kedua orang tua saya memberikan nama dengan nama seorang yang memiliki akhlak terbaik di muka bumi yang disandingkan dengan waktu kelahiran saya, dengan harapan diri ini bisa meneladani akhlak seorang pemimpin terbaik yang pernah ada. Inilah saya dengan segala kekurangan dan kelebihan saya, "Muhamad Fajar", mohon maaf jika selama 2 dekade ini ada kata - kata saya atau kelakuan saya yang menyinggung hati para pembaca.

Ulang tahun atau Milad adalah momen mengevaluasi diri, karena sejatinya umur kita di dunia berkurang satu tahun. Jika di kepala kita masih suka timbul pertanyaan, "Selama ini apa sih yang telah saya dapatkan?" maka niscaya kita akan menjadi hamba yang selalu kufur akan nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Bertanyalah "Selama ini apa sih yang telah saya berikan?" maka niscaya kita akan menjadi hamba yang diantar ke surganya Allah oleh amalan - amalan baik kita yang bermanfaat bagi orang lain.

Karena memang sebuah fakta yang tak bisa kita pungkiri, jika kita membicarakan mengenai umur, maka hal yang paling dekat dengan topik ini ialah kematian. Sudah sejauh apakah persiapan kita menuju evaluasi Sang Maha Adil nanti kelak? Karena mungkin beberapa detik setelah ini, esok, lusa, bulan depan, tahun depan, atau di waktu yang tak ada satu insan pun mengetahui, kita akan kembali kapada-Nya untuk mempertanggungjawabkan segala hal yang kita lakukan di dunia, untuk para pembaca muslim, maka pertanyaannya "sudahkah Anda sholat?". Nafas, harta, teman, keluarga, kesempatan menuntut ilmu, rejeki, adalah beberapa hal dari banyaknya nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, maka jangan sampai kita belum juga mulai untuk mensyukuri nikmatnya dengan sholat 5 waktu. Paling hanya memakan waktu Anda tak lebih dari 15 menit satu waktu sholat. Jangan sampai nyawa ini direnggut ketika kita tak mengenal syukur kepada-Nya. Jangan sampai Allah mengazab kita di akhirat kelak, karena azab pada saat itu ialah azab yang abadi.

Segala puji bagi Allah SWT yang masih memberikan saya kesempatan untuk berkarya di dunia ini. Dan sekali lagi mohon maaf untuk semua keluarga, tetangga, sahabat, sanak saudara sekalian, apabila sampai detik ini ada tindakan saya yang menyayat hati, atau ada hutang yang belum saya bayar atau ada barang pijaman yang belum saya kembalikan ( tolong diingatkan :D ). Dan tak lupa terima kasih kepada semua keluarga, tetangga, guru, dosen, sahabat, sanak saudara semuanya, karena telah membimbing saya sampai sejauh ini. Terlebih kedua orang tua saya, guru - guru saya, dosen - dosen saya, teman - teman yang mengenalkan saya kehidupan sosial pertama kali di TK pertiwi 1 Jambi, teman - teman di SDN 6 Jambi dan SDN Anyelir 1 Depok yang pertama kali mengajarkan saya arti teman itu sendiri, teman - teman di TPA / MDA Daarul Anshor yang menunjukan bahwa di dunia ini Allah sedang menyeleksi hamba - hamba-Nya, teman - teman di SMPN 1 Depok yang walau cuman sebentar kenal dengan saya tetapi tetap menjadi kenangan tersendiri untuk saya, teman - teman di SMPN 2 Depok yang mengajarkan saya tentang keberagaman sifat dan karakter manusia, teman - teman seperjuangan di SMAN 1 Depok yang tak terlupakan karena di sinilah saya bertemu para pemuda dengan akhlak terbaik yang pernah saya temui, dan teman - teman di kampus tercinta Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, angkatan 2008, 2007, 2006, 2005, 2004, 2003, 2002, 2001, dst (kalo masih ada yang merasa kenal dengan saya) karena di sinilah saya belajar untuk berpikir lebih dewasa dan lebih kritis, serta belajar menjadi orang yang lebih mandiri dan lebih bermanfaat bagi orang lain.

Akhir kata, doakan saya bisa memberikan yang terbaik di dunia ini hingga akhir masa, amin. Terima Kasih.

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
(Ar-Rahman, diulang sebanyak 31 ayat)

Read More

Rabu, 06 Mei 2009

Bias

"Disappointed, disillusioned, re-affirm my view,
We've all a story to sell,
We've all a lie that we tell,
And it goes on and on, and on and on."


Kebenaran dan "kebenaran" tidak lagi bisa dipisahkan dengan mudah. Mata publik mudah sekali tertipu dengan media, ketika media bilang "A" telah terjadi, maka semua merasa kejadian "A" benar - benar terjadi. Seperti sebuah pemberian sugesti yang sering sekali dilakukan oleh seorang penghipnotis. Media itu sendiri pun dengan mudahnya menyebarkan berita yang belum tentu benar, bahkan mungkin tahu bahwa berita itu bohong, namun demi popularitas atau pun uang justru malah menyebarkannya. Akibatnya, semakin hari, kejujuran semakin mahal dan "kebenaran" bisa diciptakan dengan harta, semua hal pun bisa di kuantisasi dan dibeli dengan uang. Masihkah ada orang - orang jujur yang akan membela kebenaran dan kejujuran di dunia ini?

Negeri ini dilanda sebuah krisis moral yang cukup serius, yakni hilangnya urgensi mengutamakan kejujuran. Bukan hanya segelintir orang, tetapi banyak orang. Mungkin sebagian orang menganggap hal ini hal sepele, tetapi ketahuilah, bahwa ketidakjujuran akan menjadi narkotika paling adiktif di dunia. Seperti lirik yang saya tulis di awal tulisan ini yang merupakan bagian dari lirik lagu "Is This The Best It Gets" yang dinyanyikan oleh band dengan nama Budapest, manusia mulai terbiasa berbohong dan perlahan melumrahkan suatu kebohongan.
Salah satu cabang dari kebohongan itu sendiri adalah plagiarisme yang juga dibahas di artikel ini. Artikel tersebut membahas tentang copy - paste, sebuah plagiarisme akut yang sebagian orang merasa hal itu lumrah dengan beralasan terlalu banyak pekerjaan atau tugas sehingga tidak sempat untuk membuatnya sendiri.

Di satu sisi yang lebih luas lagi, ketidakjujuran melahirkan sebuah masalah besar bagi bangsa ini, yaitu korupsi. Bukan semilyar dua milyar nominal yang mereka curi, bahkan mungkin triliunan. Koruptor menjadi sebuah profesi gelap yang dianggap biasa di kalangan pejabat, seperti layaknya menyontek dianggap biasa di kalangan sebagian pelajar bahkan pengajar saat ini. Ketika ada seseorang mencoba mengehentikan korupsi, para koruptor tidak terdiam, mereka bahkan mengorganisasikan sebuah kejahatan terselubung agar sang pemberantas koruptor berubah status dari pahlawan menjadi penjahat.

Tak perlu menembak mati koruptor, karena bukan orangnya yang pantas mati, tetapi budaya berbohong itulah yang menjadi akar korupsi yang pantas mati. Negeri ini haus akan sosok pahlawan yang punya nyali untuk memberantas bibit kejahatan yang bersarang di alam bawah sadar setiap manusia. Negeri ini kekurangan orang yang bisa mengacuhkan bisikan setan yang ada dalam hati.

Kejujuran seperti intan, di kubur di dalam lumpur sekalipun, tetap saja orang akan tahu itu intan. Jadilah penyelamat negeri dengan mengutamakan kejujuran, belajarlah untuk membedakan suara hati dan bisikan setan. Ingatlah suatu hari nanti, semua perbuatan kita akan di pertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Bersikaplah jujur, karena dengan kejujuran inilah kita akan membangun Indonesia menjadi jauh lebih baik dari sekarang.

Read More

Selasa, 21 April 2009

Tetap Semangat!

Untuk beberapa waktu ini frekuensi post menurun drastis, karena aktivitas pemilik blog yang cukup padat. Para pembaca harap bersabar, "habis gelap pasti terbitlah terang!".

Tetap Semangat!

Ilustrasi : Seorang anak kecil jepang sedang bersemangat!" (sumber : flickr.com)

Read More

Senin, 09 Februari 2009

Mengukir Indonesia di Masa Depan

sumber gambar : duajuta.com




Secercah harapan seringkali melintasi kepala saya. Sebuah harapan akan Indonesia yang telah menjadi negara maju. Petani Indonesia yang kaya karena profit ekspor berasnya melimpah, nelayan yang makmur karena pemerintah yang selalu mengontrol harga ikan di pasaran dan subsidi bahan bakar yang tepat sasaran, lulusan SMA yang dengan mudahnya mendapatkan beasiswa untuk meneruskan studinya ke jenjang perguruan tinggi, musnahnya kemiskinan di ibukota karena zakat seluruh muslim Jakarta yang terdistribusi dengan baik, dan ratusan hal positif lainnya yang bukan tidak mungkin untuk terwujud.

Tetapi jangan berharap itu semua dapat terjadi jika Anda pada hari ini hanya melakukan rutinitas "biasa" Anda sambil menyesali hal - hal buruk di masa lalu. Penyesalan itu seperti rayap yang menggerogoti bangunan kejayaan Anda di masa depan. Masa lalu hanya untuk diambil pelajaran dan hikmah darinya, tak lebih dari itu. Bergeraklah! Dan tunjukan bahwa Anda akan menjadi arsitek kehidupan terbaik sepanjang masa. Arsitek kehidupan yang tidak hanya berhasil mengukir masa depan dirinya tetapi juga masa depan tanah airnya, bukan untuk berkontribusi besar, tetapi untuk berkontribusi maksimal.

Berhenti membuang waktu dengan keluhan penyesalan karena nasib tak sesuai harapan. Ingatlah, setiap detik yang Anda lalui sedetik yang lalu tidak dapat kembali. Berkontribusilah ! Bukan hanya pada tahap teori tetapi juga aplikasi, bukan sekedar mengharapkan hal positif terjadi secara tiba - tiba tetapi jadikanlah hal positif itu cita - cita kehidupan Anda dan kejarlah dengan kerja keras.

Maksimalkan kompetensi / bidang yang Anda miliki. Jika Anda pernah ataupun sedang menggeluti bidang agraria, maka yakinlah bahwa Anda ditakdirkan untuk banyak berkontribusi memberdayakan kompetensi Anda untuk kesejahteraan masyarakat agraris di Indonesia. Begitu pula dengan bidang - bidang lainnya, jadikanlah pekerjaan yang Anda lakukan sekarang menjadi sumber kebahagiaan bagi orang banyak. Ingatlah! seseorang akan terus hidup abadi bukan karena harta tetapi karena jasa. Jangan pernah takut ilmu Anda habis jika dibagi - bagikan kepada orang lain, karena ilmu bukan harta, ilmu akan semakin mantap jika Anda mengajarkannya kepada orang lain.

Indonesia yang percikannya saya sebutkan di paragraf pertama, tidak akan pernah terwujud jika Anda salah satu penghuninya hanya bermalas - malasan dan menghindari pekerjaan yang menghampiri Anda. Indonesia yang kaya tidak akan terwujud jika Anda salah satu penghuninya miskin akan semangat dan kreatifitas. Perangi rasa malas, tak pantas orang yang mencita - citakan kejayaan tidak mau bekerja keras, tak pantas orang yang mengharapkan kebahagiaan dunia dan akhirat menyingkirkan rutinitas ibadah kepada Sang Pencipta. Karena sekeras apapun Anda bekerja, tanpa izin dari-Nya, Anda tidak akan mendapatkan yang terbaik untuk diri Anda.

Berilah orang yang belum pernah memberi kepada Anda, jangan pilih kasih. Jika ada orang yang bersikap tidak baik kepada Anda, maka bencilah kelakuan tersebut, jangan pernah membenci seseorang, karena kebencian akan melahirkan kebencian lainnya, dan kebencian adalah benih dari kehancuran. Hargailah orang lain seperti Anda menghargai diri sendiri, sembunyikanlah aib orang lain selihai Anda menyembukan aib diri Anda sendiri. Karena setiap manusia dianugrahi oleh Sang Pencipta tirai - tirai penutup agar orang lain tidak takut melihat wajah buruk kita.

Indonesia masa depan, bagi saya memiliki makna mendalam, masa depan berarti sebuah kemajuan, masa depan mengekspresikan sebuah kesejahteraan dan kemajuan teknologi, masa depan berarti masa dimana setiap pemimpin melantunkan melodi kejujuran di hati -hati mereka. Masa depan adalah saat - saat bahagia dimana setiap insan memilih pemimpinnya bukan dengan jual beli suara, tetapi dengan hati, komunikasi dan rasa kagum terhadap kepribadian calon pemimpin mereka.

Indonesia masa depan akan dihuni oleh pribadi - pribadi yang menerapkan berbagai nilai - nilai positif yang saya sebutkan pada wacana ini. Yakinlah! Ketika Anda selesai membaca paragraf ini, Anda adalah pribadi terpilih, bagian dari insan yang memulai hidupnya dan hidup orang di sekitarnya menjadi lebih baik. Dan dengan membaca wacana ini dan menerapkan nilai - nilai positif di dalamnya, bukan tidak mungkin akan menjadi langkah pertama Anda untuk mewujudkan Indonesia masa depan.

Read More

Saya?!

Foto saya
Dipanggil Fajar. Sampai saat ini masih yakin terlahir untuk menjadi pemenang, walaupun saat ini saya masih amat jauh dari pribadi dan pengetahuan seorang pemenang. Saya harus terus belajar hingga benar - benar menjadi pemenang di dunia dan di akhirat bersama pemenang-pemenang lainnya. Alhamdulillah saat ini saya telah lulus dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Cita - cita : Menjadi seorang pemilik perusahaan IT Indonesia yang disegani di seluruh dunia, dan menjadi orang super kaya sehingga mampu membantu sebanyak-banyaknya rakyat Indonesia! Hal ini tak akan bisa terwujud tanpa doa, dukungan dan kerja keras. Untuk itu mohon doanya juga dari para pembaca :D

Fajar's Personality

Click to view my Personality Profile page